Taushiyah adalah kata berbentuk jamak dari "tawashau" yg artinya nasihat. Menyampaikan nasihat itu mudah, namun penyampai nasihat tidak semudah yg dipikirkan. Nasihat yg bisa diterima oleh pihak yg dinasihati.
Bapak Lukman, yg ucapannya yg penuh barakah; namanya menjadi nama surat ke 31 dalam Kitab Suci dan kearifannya mendapat gelar alHakim.
Sebelum menyampaikan nasihat, seorang terlebih dahulu harus benar2 menjadi orang beriman dan menjadi teladan yg baik.
Nasihat utama bapak Lukman adalah mewasiatkan dan menanamkan keimanan, tauhid atas jiwa anak2nya (QS 31; 13). Ditanamkan juga suasana 'muraqabah', senantiasa merasa diawasi dan tak pernah luput dari pengawasan Allah SWT. (QS 31; 16). Taushiyah yg sempurna.
Dari keimanan, hati yg bersih akan mewujudkan perbuatan yg baik. Ibnu Jarir atThobari mengkisahkan tentang Lukman yg berprofesi tukang kayu, hamba sahaya dari Habsyi. Majikan Lukman pernah memintanya menyembelih domba.
" Bawakan bagian domba yg terbaik," pesan sang majikan.
Bapak Lukman mengambil lidah dan hati domba. Sang majikan terdiam, dia berikan satu domba lagi utk disembelih dg sambil berkata," Bawakan bagian domba yg terburuk.
Bp Lukman bergegas membawakan lidah dan hati domba yg baru disembelih. "Aku menyuruhmu mengambil bagian terbaik, kau bawakan lidah dan hati. Dan aku minta mengambil bagian terburuk, kau bawakan lidah dan hati juga, apa maksudnya?! Selidik sang majikan.
Bpk Lukman memberikan taushiyah,
"Sesungguhnya tiada urusan yg lebih baik atas seseorang bila pada lidah dan hati yg keduanya baik. Namun tiada urusan yg lebih buruk atas seseorang bila pada lidah dan hati yg keduanya buruk."
Pesan yg sarat makna, dari seorang tukang kayu yg dijadikan teladan oleh Allah SWT untuk kita.
Allahu a'lamu bishowab
23 Ramadhan 1438
0 comments:
Posting Komentar