Kultum Ramadhan
Indonesia Heboh
Empat tahun terakhir ini rumah kami "puasa" televisi. Informasi yg kami dapatkan tentang peristiwa2 "Indonesia" hanya dari media sosial. Diantara kehebohan media sosial saat ini adalah "membidik Habib Rizieq".
Salah satu berita tayangan tunda yg kami lihat kemaren sore adalah acara Indonesia Lawyer Clubnya Karni Ilyas. Doktor Hukum honoris causa UMS ini memberikan pernyataan akhir yg membuat sy 'merinding' karena ayat Tuhan dan pesan Rasulullah yg dibacakan....
"Wahai, orang-orang yg beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah ada diantara kamu yg menggunjing sebagian yg lain (ghibah). Adakah diantara kamu yg suka memakan daging saudaranya yg sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah kpd Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
(Terjemahan Al Hujuraat; 12)
Ada sebuah hadits shahih yg menyatakan bahwa ada seorang laki-laki yg bertanya kepada Nabi SAW tentang arti 'ghibah', (menggunjing). Lalu beliau menjawab," Yaitu kamu menyebutkan apa yg ada pada saudaramu sesuatu yg ia benci." Kemudian laki-laki itu bertanya," Dan jika apa yg ia benci itu memang ada pada dirinya? Rasulullah menjawab," Dan jika apa yg ia benci itu memang ada pada dirinya, berarti kamu telah menggunjingnya dan jika sesuatu yg ia benci itu tidak ada pada dirinya, berarti kamu telah menuduhnya (fitnah), dan tuduhan itu lebih buruk daripada ghibah."
Kita bagian dari masyarakat Indonesia memang paling suka berbincang tentang keburukan orang lain. Semua yg pernah memimpin negeri ini bila disebutkan namanya akan dikomentari dari kelemahan, kekurangan dan sisi gelapnya.
Puncaknya hari ini, saat tokoh-tokoh Agama menjadi sasaran tembak. Saya gagal paham tentang kemuliaan masyarakat Indonesia, apakah benar2 berakhlak mulia ataukah Allah masih menutup aib-aib kita...
Astaghfirullah, mhn ampunanMU atas dosa-dosa kami.
Almarhum, Kyai Naharussurur, guru kami pernah berpesan; Ikhlas paling sulit itu saat berpolitik. Memang benar, atas nama kekuasaan, ambisi dan pengaruh seringkali kita ingin memuliakan diri kita dengan menghinakan yg lain.
Peradaban kehidupan kita merupakan hamparan teks ayat Tuhan untuk dibaca bagi mereka yg memiliki akal sehat dan berbudi luhur dan bersih. 'Puasa' adalah benteng, kekuatan pengendalian diri atas nafsu dan kedurhakaan.
Saudaraku
Bila masyarakat Indonesia tidak lagi memihak pada hati nurani yg benar.
Para pemimpin tdk lagi memperjuangkan kebenaran dan jauh dari penegakan keadilan.
Para tokoh agama dan masyarakat menebarkan permusuhan dan kebencian.
Media pers dan televisi tak lain permainan issue, berita dusta, kata-kata tanpa realitas.
Niscaya kita tinggal menunggu ambruknya tatanan bernegara dan bermasyarakat, Indonesia Heboh.
Simaklah penuturan Qur'an setelah larangan bergunjing dan bermusuhan di Al Hujuraat; 13
"Wahai manusia! Sungguh, Kami (Allah) telah menciptakan kamu dari seorang laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yg paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yg paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Tahu, Maha Teliti."
Benar-benar Indah, Bhineka Tunggal Ika.
Allahu a'lamu bishowab
15 Ramadhan 1438
Home »
Kultum Ramadhan
» #15 Indonesia Heboh
#15 Indonesia Heboh
Written By nurul on Minggu, 11 Juni 2017 | 08.30
Labels:
Kultum Ramadhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar