Home » » #13 Belajar Ikhlas

#13 Belajar Ikhlas

Written By nurul on Minggu, 11 Juni 2017 | 08.23

Kultum Ramadhan
Belajar Ikhlas

"Niat iku koyo nulis surat, salah nulis alamat marai salah tempat (Niatkan amal kita hanya untuk Allah SWT)". Inilah salah satu isi tulisan dari poster2 dakwah di sepanjang sudut Kampoeng Ramadhan Laweyan. Ramadhan tahun ini bagi Kampoeng Batik Laweyan Solo memang terasa berbeda. Kampoeng dg luas wilayah desa terkecil se Indonesia ini menyambut Ramadhan dg aneka dekorasi dan kegiatan yg semarak.

G Muhammad Nizar, ketua Kampoeng Ramadhan Laweyan bertutur, "Alhamdulillah suasana Kampoeng yg bernuansa religius ini mampu menambah antusias warga dalam beribadah. Indikator yg terlihat jamaah yg sholat jamaah di masjid Ramadhan tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu".

Belajar Ikhlas, adalah di wilayah pusaran qalbu; tidak nampak tapi bisa dirasakan. Ikhlas adalah suasana hati yg bercahaya menjadikan amal dan ibadah diterima disisiNya.

'Mukhlishuun', orang-orang yg ikhlas adalah mereka yg yakin seyakin-yakinnya, sesungguhnya dunia ini diciptakan Allah utk mereka; sedangkan mereka sendiri diciptakan hanya utk mengabdi dan beribadah kpd Allah semata.

Maka wajar bila mereka memiliki prinsip kuat yg diajarkan Allah SWT sebagaimana berikut..
" Katakanlah,' Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah utk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya'
(Al An'am ; 162)

Allah, Allah dan Allah-lah yg hanya ada dalam kehidupannya. Jalannya Allah, diamnya Allah. Nafasnya Allah, menangis dan senyumnya untuk Allah. Kerja dan karyanya untuk Allah. Semuanya utk Allah. Mereka hanya berpegang di tali Allah. Mereka berasal dari Allah dan pasti akan kembali lagi pada Allah.

Itulah generasi 'Rabbani', mereka yg hidup dalam naungaNya. Generasi 'Minal Mukhlasin', Allah anugerah keikhlasan dalam hidupnya. Kemuliaan dunia bukanlah tujuan utama mereka. Mereka yakin bahwa selain Allah, dunia dan segala isinya adalah fana dan menipu.

Mereka tak mau tertipu oleh gemerlap dunia, tujuan utama orang-orang yg ikhlas adalah ridha Allah. Ikhlas ibarat urat pohon yg masuk tak bisa dilihat orang, menyerap semakin banyak air, urat akan terus bertambah, dedaunan semakin hijau, buah menjadi baik dan kadar nilainya semakin tinggi.

Termasuk tanda-tanda keikhlasan adalah menganggap sama antara pujian dan celaan. Melupakan utk melihat amalnya, bahkan seorang yg ikhlas lebih senang kalau kebaikannya tak nampak, sebagai ia juga senang jika kejelekannya tak nampak.

Ikhlas adalah memurnikan amal dari setiap tujuan lain; selain kpd Allah yg bisa tercampur dalam amal. Oleh karena itu, setiap ketaatan haruslah murni, bersih dan jernih; terbebas dari kotoran berupa perhatian selain Al Khaliq.

Kampoeng Ramadhan Jogokaryan Yogja lebih heboh lagi, utk menarik jamaah sholat di masjid, aneka macam hadiah disediakan, mulai dari kipas angin sampai hadiah umroh. Ketika ada protes akan mengurangi 'keikhlasan' dalam beribadah. Ustadz Jazir, takmir masjid Jogokaryan memberikan jawaban diplomatis," Lebih baik kita mengajak masyarakat di SurgaNYA walau harus dipaksa (belum ikhlas) daripada ditunggu Ikhlas akhirnya harus pada masuk NerakaNYA."
Allahu a'lamu bishowab

13 Ramadhan 1438
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Magnet Islam Official
Copyright © 2011. Magnet Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger