#1 Puasa menjadi Taqwa

Kultum Ramadhan
Puasa menjadi Taqwa

Pernah melihat sopir profesional bekerja? Sudah menjadi refleks tanpa dipikir ketika menginjak pedal rem, gas dan kopling serta ganti gigi. Cukup lihai, tanpa melihat alat bisa menjalankan dengan perasaan.

Pertanyaan yg muncul, apakah keahlian dan kelihaian itu didapat dengan tiba-tiba?

Jawaban bisa diperoleh dari otak kita. Otak adalah organ yg luar biasa. Bila dilihat secara mikroskopis ternyata otak kita tersusun dari kabel "neuron" yg berseliweran aral melintang. Itulah otak yg terus bekerja membuat sebuah sirkuit.

Banyak sekali sirkuit saraf dlm otak kita. Contoh, sirkuit penglihatan yg asalnya dari mata dibawa menuju otak bagian belakang (occipital). Ada sirkuit pendengaran, yg membawa sinyal dari telinga menuju otak daerah samping (temporal). Begitu seterusnya, kesimpulan kerja otak kita karena ada sistem sirkuit.

Cukup menarik dari sistem saraf ini adalah adanya mekanisme kerja 'take it or leave it'. Jika kita berlatih terus, sirkuit akan makin kuat dan berdampak seperti sopir profesional yg mengendarai mobil. Ia menjadi mahir, terampil dan 'unconscious competence'. Sebaliknya bila tdk pernah dilatih, sirkuit otak melemah, dan menjadikan sopir tdk ahli dan susah mengendalikan mobil.

Saudaraku.
Bayangkan Allah SWT memberikan kita 1 bulan Ramadhan utk ajang latihan. Diharapkan betul kita bisa menjadi manusia yg lebih baik. Kita dilatih untuk mengendalikan diri. Tidak sekedar menahan nafsu makan, namun juga membentuk kepribadian yg lebih mulia dan integritas yg lebih kokoh.

Sirkuit keimanan kepada Allah diperkuat, sirkuit kesabaran diperjelas, sirkuit pengendalian diri diperkencang.

Selamat berpuasa di hari pertama bulan Ramadhan 1438 H
Semoga puasa bisa membentuk kepribadian dan akhlak kita menjadi lebih mulia.

Hormat saya
Insan yg terus belajar menjadi lebih baik