Rekomendasi pentingnya membaca
Kalau anda sebagai
orang Islam seharusnya kegiatan membaca bukanlah hal yang baru. Allah
menurunkan Ayat Al quran yang pertama
dengan perintah membaca (QS 96:1-5). Fungsi perintah membaca pada ayat tersebut merupakan alternatif model pembelajaran (learning model) yang
paling efektif, yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran dari seseorang tidak
tahu menjadi tahu (maalam ya'lam). Seorang pemikir besar seperti Hasan Al
Banna, dimana meletakkan pemahaman ( al fahmu) sebagai rukun pertama yang harus
dimiliki oleh seorang dai, sehingga kapasitas al fahmu seorang dai berkorelasi
linier dengan kemampuan membacanya.
Bahkan untuk memperoleh pemahaman ini, ditegaskan kembali oleh Al Banna dengan
3 point penting dari 40 rambu-rambu kewajiban bagi seorang dai, yaitu: Pertama: seorang dai hendaknya selalu membaca
Al quran (kewajiban no 1). Kedua: mengembangkan
skill membaca Al quran (kewajiban no 2). Ketiga:
mengembangkan skill membaca dan menulis, memperbanyak bacaan dan memilik perpustakaan pribadi ( kewajiban no 14). Kini keadaan hidup semakin berubah
dengan lebih cepat , tidak menentu dan hidup semakin kompetitif. Dampak dari
kondisi perubahan hidup tersebut
menimbulkan grafik pertumbuhan permasalahan baru (dan lama) lebih cepat
dibandingkan dengan angka kemampuan kita menyelesaikan masalah. Untuk
mengantisipasi ledakan permasalahan
orang sudah mulai mengenal model belajar “just in time learning”, yaitu ketika seseorang mendapatkan masalah
maka saat itu juga kita harus mampu menjawabnya dengan baik. Membaca adalah
alternatf yang terbaik mendapatkan informasi sebagai model belajar kita dalam
memecahan permasalahan yang kita hadapi.
Kekuatan membaca
menjadi lebih urgen pada era
informasi
Cobalah anda merenung
sejenak, pada era informasi ini jenis
data manakah yang dapat anda akses melalui ketrampilan membaca, yaitu baik yang
disajikan melalui media cetak maupun media elektronik.
Ada lebih dari 10 buah koran yang terbit setiap hari, seperti Republika, Kompas, Media Indonesia, Terbit
dll. Ada lebih dari 10 majalah yang terbit
setiap minggu/ dua mingguan, seperti: Adil, Sabili, Forum, Gatra, Tempo
dan sebagainya. Ada berapa buku baru dan buku edisi revisi setiap tahun
diterbitkan. Ada berapa artikel ilmiah yang berhubungan dengan profesi anda
ditulis setiap tahunnya. Ribuan data sekarang masuk dalam proses dijitasi ke
dalam komputer. Berapa data yang
mengalir melalui internet atau jaringan
yang anda miliki. Berapa lama anda dapat mengakses seluruh informasi mengalir tersebut dengan baik.
Jika anda tidak ingin menjadi orang "kuper"
atau ketinggalan informasi, maka kini saatnya anda harus mulai memperbaiki gaya
belajar anda dengan melalui meningkatkan
ketrampilan membaca. Menurut Juwono S
(1998) ketrampilan membaca juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
pemikiran konseptual yang tercermin dari kegiatan merumuskan kata atau ungkapan
yang mewakili kenyataan hidup. Semuanya tidak ada kata terlambat untuk
memperbaiki kekuatan membaca agar kehidupan lebih baik.
Seberapa besar kekuatan
membaca yang anda miliki
Ketrampilan membaca
berbeda dengan ketrampilan membaca cepat. Berawal ketika saya mulai tertarik
dengan membaca, maka tahun 1987 adalah dokter Budi S orang yang pertama kali
memberikan informsi kepada saya bahwa orang di luar negeri (Jepang, Amerika)
mengembangkan sistim membaca cepat. Kemudian sekitar tahun 1990 saya menemukan
buku Sistem membaca cepat dan efektif, melalui buku tersebut ternyata sangat membantu dalam meningkatkan
ketrampilan membaca dan kebiasaan
membaca menjadi banyak berubah. Kemudian barulah pada tahun 1991 saya
mendapatkan sesi Reading Skill (ketrampilan membaca) sewaktu belajar di Amerika. Kini sering saya terlibat
dengan test-test (workshop) untuk melihat kemampuan membaca cepat, rata-rata
peserta pada awalnya memiliki 120 kata per menit (kpm). Namun setelah
diperbaiki dalam waktu yang singkat, ternyata kemampuan peserta dapat menjadi
300-500 kpm.
Ada baiknya anda perlu melihat seberapa besar kemampuan anda dalam membaca.
Ambilah sebuah artikel koran, kemudian sediakan jam tangan atau sejenisnya yang
memilki penunjuk waktu menitnya. Bacalah artikel yang telah anda pilih tersebut
sampai selesai, catat waktu mulai dan selesai
membaca keseluruhan artikel yang anda pilih. Kemudian hitunglah berapa
jumlah kata yang telah anda selesaikan persatuan waktu yang anda tempuh.
Akhirnya anda akan dapat memperoleh berapa rata-rata kemampuan membaca anda
dalam satuan kpm. Sebagai sebuah pembanding dari kemampuan anda, konon Jimmy Carter
mantan presiden USA tersebut memiliki kemampuan membaca 1.200 kpm.
Perkembangan untuk mengukur kekuatan ketrampilan membaca cepat saat ini
tidak saja menghitung berapa kata yang diperoleh dalam satuan waktu atau kpm,
melainkan berapa banyaknya gagasan atau ide yang diperoleh dalam satuan waktu
ketika membaca.
Kebiasaan buruk dalam
membaca cepat
Kenapa pada umumnya
orang memiliki kpm sangat rendah, hal ini disebabkan kebiasaan membaca ketika
kita belajar membaca pada usia kecil terbawa sampai dewasa. Ada beberapa
kebiasaan buruk membaca yang yang diderita secara akut oleh para pembaca lambat.
Pertama vokalisasi, yaitu kita
membaca dengan mengeluarkan suara secara keras apa yang kita baca. Kedua gerakan bibir: yaitu kebiasaan
waktu kecil yang membaca sambil mengucap
lirih atau mulut ikut bergerak-gerak. Ketiga
gerakan kepala, yaitu seringkali ketika membaca kepala kita turut bergerak
mengikuti garis-garis kalimat yang kita baca. Keempat menunjuk jari, yatu ketika membaca kebiasaan kita dengan
mengeja dan dibantu dengan jari atau pengaris agar apa yang kita baca tidak
lompat. Kelima regresi, yaitu
kebasaan kita ketika membaca sering mengulang/ mundur kembali apa yang sudah kita. Kenam subvokalisasi ,yaitu kebiasaan membaca yang melafalkan dalam
bathin/ pikiran kata-kata yang dibaca, sehingga mengalahkan kosentrasi dalam
mencari ide pokok dari bacaan yang
sedang kita baca.
Kebiasaan buruk yang menghambat kemampuan membaca cepat tersebut harus
dihilangkan dengan melalui latihan-latihan khusus dan disiplin . Cara lain
untuk meningkatkan skill membaca cepat dengan menggunakan metode atau teknik
membaca cepat yang sesuai dengan kita.
Pekembangan teknik untuk meningkatkan ketrampilan membaca
Ada lembaga-lembaga di luar negeri yang menyodorkan paket
ketrampilan membaca cepat, yaitu seperti kursus Evelyn Wood sejak tahun 1980 telah meningkatkan kecepatan membaca
rata-rata 600 persen seiring dengan peningkatan pemahaman sebesar 12
persen. Jadi kalau test membaca pertama
anda mendapat skor 200 kpm, maka ketika pulang dari pusat latihan tersebut
kemampuan membaca cepat anda dapat meningkat menjadi 1.200 kpm. Contoh lain yang dikembangkan oleh Richard Welch yang mengklaim salah
seorang anak didiknya mencapai 442 ribu
kpm. Menurut Putu W (1997) di Rusia,
konon teknik tertentu menjadikan seorang anak lima tahun menjadi fasih tiga
bahasa, mengerjakan soal matematika setiap hari, dan mengetahui 400 kata baru setiap minggu.
Dan begitu masuk sekolah, ia menguasai 40 bahasa dan hapal seluruh isi
ensiklopedia Rusia. Bagaimana dengan
anda, apakah anda puas dengan kemampuan membaca anda saat ini ?
Teknik membaca cepat Teknik SQ3R
Ada
banyak cara dalam membaca cepat, yaitu seperti SQ3R, SQ4R, POINT, ERTH dan
sebagainya, namun metode SQ3R lebih populer dibandingkan dengan yang lain.
SQ3R yang bermakna: Pertama S-survey, yaitu ketika anda pertama
kali anda ingin membaca sebuah buku, maka lebih baik anda memulai dengan membuat
survey isi buku untuk mempercepat
menangkap artri, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide penting atau melihat
susunan bacaan tersebut. Kedua Q-question,
yaitu ketika anda sudah melewati tahap pertama maka anda harus mampu membangun
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi buku yang akan anda baca, ini
penting untuk membangun gairah emosional anda untuk ingin menyelesaikan membaca
dengan cepat. Gunakan kata pemicu seperti apa, diamana, kapan, siapa dan
bagaimana. Ketiga R-read, yaitu
setelah melewati fase kedua maka mulailah dengan membaca, anda harus dengan
segera mencari jawaban yang anda inginkan, hilangkan kebiasaan buruk selama
membaca dan jangan membuat tanda baca kecuali memberi tanda penting yang akan
bermanfaat pada fase selanjutnya. Jangan dibiasakan melipat halaman buku,
jangan mencoret dengan menggaris dengan berlebihan, atau memberi komentar yang
mengulang apa yang dutulis dalam buku. Keempat R-recite (recall), yaitu setiap anda telah selesai membaca pada
setiap bagian maka berhentilah sejenak. Kemudian cobalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu.
Pada saat tersebut anda dapat membuat catatan seperlunya. Kelima R-review, yaitu setelah selesai membaca
secara keseluruhan apa yang harus anda baca, maka ulangi kembali untuk
menelusuri kembali judul-judul atau pokok-pokok penting yang perlu untuk
diingat kembali, atau membuat kembali gagasan yang telah terbentuk selama
membaca melalui simbul atau catatan-catatan kecil yang telah anda buat. Tahap
ini sangat penting, karena saat membaca secara umum dapat menguasai informasi sebesar 85 % dari
isi bacaan, kemudian dalam tempo 8 jam untuk mengingat yang detail tinggal 40
%, dan dalam tempo 2 minggu pemahaman kita tinggal 20 %. Ingatlah pepatah
mengatakan, bahwa ilmu itu bagaikan binatang buas dan pena (alat tulis) sebagai
pengikatnya.
Manfaat
memiliki ketrampilan membaca
Kebiasaan menulis dan membaca
sulit untuk dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang yang saling mendukung.
Ulama-ulama besar terdahulu ternyata sudah memiliki ketrampilan membaca sejak
dini, dan hasil tulisannya berjilid-jilid. Seperti imam syafii hafal al sejak
usia , Syayid Qutb hafal Al quran sejak
usia 4 tahun. Imam…….. yang menulis buku sebanyak …… dalam usia…. Tahun. Andy
Carnegie, milyader dan pembangun manusia berhasil adalah seorang pembaca rakus
sejak pertama kali bisa membaca. Secara umum orang sukses adalah mereka yang
secara informasi memiliki lebih banyak dibandingkan dengan orang lainnya. Orang
bijak berkata, membaca membuat orang yang lengkap, berpidato menciptakan orang
yang siap, dan menulis membentuk orang yang eksak.
Sumber : Bambang S. Wibowo Lembaga Manajemen Terapan TRUSTCO
0 comments:
Posting Komentar